Vokasi Dukung Dunia Mode, Batik Jadi Benang Merah Koleksi Desainer Muda di JMFW 2024 : Okezone Edukasi

Berita30 Dilihat

JAKARTA – Batik menjadi andalan di ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024. Tidak hanya desainer senior, tetapi para desainer muda yang terdiri dari mahasiswa vokasi, juga menjadikan batik sebagai nyawa atau highlight di koleksi mereka.

Ini tahun kedua vokasi ikut serta di acara pagelaran mode busana muslim terbesar di Indonesia. Dihadiri oleh Kementerian Perdagangan, Kemenparekraf dan Kemdikbudristek, Vokasi mendapat apresiasi atas karya-karyanya di JMFW.

Dalam Fashion Parade 9 oleh Vokasi, dikutip Minggu (22/10/2023), terdapat lima perguruan tinggi negeri yang karyanya dipamerkan. Lantas, perguruan tinggi mana saja yang berjalan pada pagelaran mode terbesar ini?

Perguruan Tinggi di JMFW 2024

1. Institut Seni Indonesia (ISI)

Dengan koleksi “Liring”, Institut Seni Indonesia secara indah membuka Fashion Parade 9. Desainer Liring, Icha Olivia, menjelaskan bahwa liring merupakan koleksi busana dengan motif batik ceplok. Motif ini dipilih untuk menggambarkan suratan takdir dan keteraturan kehidupan. Yang dimana menurut sang desainer, bahwa dalam kehidupan di dunia sudah ada aturan dan garisnya. Dipilihnya motif batik ini diharapkan pemakai batik dapat menjalani kehidupan secara teratur.

Selain motif liring, juga terdapat motif Tabuik. Tabuik diangkat dari acara festival di Pariaman, Sumatera Barat dalam rangka memperingati syahidnya Husein bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad. Makna islami inilah yang diambil untuk menghiasi koleksi busana Liring.

Tema yang dipilih oleh Icha Olivia adalah busana ready to wear dengan lifestyle women korea. Icha memilih tema ini agar busananya dapat mudah digunakan kemana saja tanpa fitting, dengan komposisi pakaian tertutup gaya modern.

 BACA JUGA:

2. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Pertunjukkan kedua datang dari perguruan tinggi di Bumi Pasundan. Dengan koleksi Néa Génnesis, ISBI Bandung memadukan kain khas berbagai daerah di Indonesia dalam enam looks yang menawan. Busana ready to wear ini memadukan warna merah, hitam, dan putih dengan corak nusantara.

Baca Juga  Bentuk Perhatian Mardiono ke Kader DPC PPP Manggarai Barat Jelang Pemilu 2024

Topi lebar menjadi ciri khas penampilan Néa Génnesis yang ikonik. Sang desainer yaitu Stela, Dinda, dan Adestya sengaja memilih hal ini untuk menambah kesan lokal. Hasil karya tersebut merupakan kain batik hasil Studi Independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Tuban, Jawa Timur. Lalu batik tersebut diolah menjadi enam looks yang sesuai tema dan dipamerkan dalam JMFW 2024.

3. ISWI Fashion Academy

Lantunan lagu Yamko Rambe Yamko membuka fashion show “Kings of Raja Ampat” karya Veni Saptalia. Dengan style Exotic Dramatic dan Sporty Casual, karya ini menceritakan legenda Raja Ampat yaitu Telur Naga. Dengan menampilkan motif tombak, polanya menggambarkan ksatria dan pejuang penduduk Papua.

Keindahan Raja Ampat terlukis dengan indah pada kolaborasi warna biru dan coklat pada koleksi busana ini. Pada karyanya, Veni berharap dapat menambah rasa cinta dan ketertarikan masyarakat tentang legenda daerah yang mulai ditinggalkan.


Follow Berita Okezone di Google News


 

4. Universitas Kristen Maranatha

 

Desainer Mode Universitas Kristen Maranatha, Priscilla Meylia Kosim, menampilkan koleksi busana muslimnya dengan konsep “Heavenly River”. Koleksi busana muslim hasil kolaborasi dengan Asia Pasific Rayon ini merupakan visualisasi dari cultural diffusion produk budaya Indonesia, Jepang dan juga Tionghoa peranakan.

Budaya Indonesia dan Tionghoa peranakan dilukiskan lewat corak batik peranakan dan bentuk busana khas Indonesia dan Tionghoa. Sedangkan budaya Jepang ditampilkan melalui perpaduan produk berkesan romantisme dalam koleksi ready-to-wear kontemporer. Budaya Jepang ini diambil cerita rakyat Tanabata.

Dengan acuan Indonesia Trend Forecasting 2024/2025 Resilient dengan tema Heritage dan subtema Reminiscence, desainer memadukan kisah China dan Jepang. Dengan tujuan agar busana tampil lebih modern dan mewakili selera market muda urban.

Baca Juga  Prabowo Dinilai Pemimpin Adaptif, Utamakan Kepentingan Rakyat

Perpaduan warna yang dipilih antara biru dan krem, dengan motif burung kasasagi yang dipadukan juga dengan kain corak batik dan motif bunga. Rancangan koleksi ‘Heavenly River’ dengan karakter yang confident, unique dan classy ini, ditujukan untuk wanita berusia 25 – 40 tahun yang tinggal di kota- kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan.

 BACA JUGA:

5. Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini Semarang

 

Prodi D4 Desain Mode, bersama dengan unit produksi Maharani, menghasilkan mahakarya berupa koleksi pakaian muslim dengan tema fushion-borderless. Busana ready to wear ini, menggunakan teknik luce up menggunakan tali dengan disebut makrame. Sehingga koleksi busana terasa khas nusantara dan menawan!

Triasih Cakrabuana merupakan nama koleksi ini. Diambil dari bahasa sansekerta yang berarti harapan roda dunia dengan terinspirasi dari birunya laut dan terumbu karang yang indah. Inspirasi ini dilukiskan oleh sang desainer, Adinda Aisyah dan Ahmad Muryadi, pada koleksi busana yang didominasi warna denim dan krem dengan motif sekar jagad.

Nah itu tadi ketiga perguruan tinggi yang tergabung dalam JMFW 2024, apakah kampusmu termasuk di dalamnya?

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *