Rabu, 16 Agustus 2023 – 14:18 WIB
Jakarta – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai sebutan ‘Pak Lurah’ bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sebuah candaan. Diketahui, sebutan ‘Pak Lurah’ diungkap Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2023.
Baca Juga :
Hampir 10 Tahun Jokowi Memimpin, RI Dinilai Punya Pijakkan Kuat Jadi Negara Maju
Jokowi menyinggung kode arahan ‘Pak Lurah’ dalam konteks restu capres-cawapres 2024. Jokowi mengklaim baru mengetahui jika ‘Pak Lurah’ yang dimaksud adalah dirinya sebagai Presiden RI.
“Kalau ada, ya, barangkali perumpamaan semua peraturan harus atas persetujuan ‘Pak Lurah’ saya pikir hanya sebagai sebuah jokes saja, ada sense of humor bagus juga di negeri ini, ya, kan?” kata Surya Paloh di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Baca Juga :
Deretan Momen Unik yang Terjadi di Istana Saat Upacara HUT RI: Sepatu Leas hingga Pak Bas Usil
Paloh mengaku dirinya mengikuti dinamika perkembangan di tengah masyarakat dan tidak ada sesuatu hal yang luar biasa terjadi. “Mengikuti seluruh perkembangan dinamika yang ada di tengah-tengah kehidupan kemasyarakatan kita, tidak ada hal yang luar biasa juga, ya,” ucap Paloh.
Paloh juga merespons pidato Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang menyebut bahwa selayaknya pemimpin partai politik dan tokoh bangsa di Tanah Air ikut bertanggung jawab dalam mempersiapkan keberlanjutan kepemimpinan nasional.
Baca Juga :
Milenial dan Generasi Z Anggap Prabowo Subianto Figur Mengayomi dan Kebapakan
Sehingga, siapa pun yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia pada Pilpres 2024 wajib didukung untuk menjalankan misi Indonesia Maju.
Halaman Selanjutnya
Menurut Paloh, sudah sepatutnya dukungan diberikan kepada Presiden Jokowi hingga akhir masa kepemimpinannya pada 2024 mendatang. Namun, dia mengingatkan bahwa dukungan yang diberikan Jokowi kepada figur tertentu, setelah berakhirnya masa kepemimpinannya, sifatnya personal.
Quoted From Many Source